5 Jenis Undang Undang Penting di Indonesia
Hukum

5 Jenis Undang-Undang Penting di Indonesia

5 Jenis Undang-Undang Penting di Indonesia, terdapat berbagai jenis yang mengatur berbagai aspek kehidupan masyarakat. Setiap memiliki peran penting untuk menjaga ketertiban, keadilan, dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu jenis yang sangat penting adalah Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945), yang merupakan dasar hukum negara Indonesia. UUD 1945 menetapkan prinsip-prinsip dasar mengenai pemerintahan, hak-hak asasi manusia, dan struktur negara yang menjadi pedoman utama bagi seluruh peraturan perundang-undangan lainnya.

Selain itu, Undang-Undang Pidana (KUHP) juga sangat penting, karena mengatur tentang tindak pidana dan sanksi yang dikenakan terhadap pelanggar hukum. Undang-Undang ini memiliki peran untuk menegakkan keadilan dengan memberikan hukuman yang setimpal kepada para pelaku tindak pidana. Sementara itu, Undang-Undang Perdata (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata/KUHPer) mengatur hubungan hukum antara individu satu dengan yang lainnya, baik itu dalam hal kontrak, perjanjian, warisan, maupun hak milik.

Tak kalah penting adalah Undang-Undang tentang Hak Asasi Manusia (UU HAM), yang bertujuan untuk melindungi hak-hak dasar setiap warga negara. Undang-undang ini sangat vital untuk memastikan bahwa setiap individu memiliki hak yang sama di hadapan hukum dan tidak ada yang terdiskriminasi. Selain itu, Undang-Undang Lingkungan Hidup juga memainkan peranan penting dalam melindungi sumber daya alam dan lingkungan dari kerusakan yang dapat mengancam keberlanjutan hidup di Indonesia. Kelima jenis undang-undang ini mencerminkan upaya negara dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang adil dan seimbang, serta memastikan kesejahteraan Indonesia.

Mengenal Lebih Dekat Apa Itu Undang-Undang? Pengertian dan Contohnya

Apa Itu Undang-Undang?

Undang-Undang adalah peraturan hukum yang dibuat oleh lembaga legislatif, seperti DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), yang berfungsi untuk mengatur berbagai aspek kehidupan masyarakat dalam negara. Undang-Undang memiliki kekuatan hukum yang lebih tinggi dibandingkan dengan peraturan-peraturan lainnya, seperti peraturan pemerintah atau peraturan daerah. Undang-Undang dibuat dengan untuk menciptakan tatanan kehidupan yang adil, tertib, dan mengatur hak dan kewajiban setiap individu serta lembaga di dalam negara.

Secara umum, Undang-Undang mengatur hal-hal yang berkaitan dengan hak asasi manusia, pemerintahan, ekonomi, sosial, dan lingkungan. Proses pembentukan Undang-Undang sendiri melibatkan banyak tahapan, mulai dari pembahasan di DPR, pengesahan oleh Presiden, hingga menjadi undang-undang yang berlaku. Undang-Undang ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan dan memberikan dasar hukum bagi penyelesaian masalah yang muncul di masyarakat.

Contoh-Contoh Undang-Undang Penting di Indonesia

Contoh-contoh Undang-Undang yang dikenal luas di Indonesia antara lain Undang-Undang Dasar 1945, yang merupakan konstitusi negara Indonesia, Undang-Undang Pidana yang mengatur tindak pidana dan hukuman bagi pelaku kejahatan, serta Undang-Undang Perlindungan Anak yang bertujuan untuk melindungi hak-hak anak di Indonesia. Dengan adanya Undang-Undang ini, masyarakat memiliki pedoman yang jelas dalam menjalani kehidupan bernegara.

5 Jenis Undang-Undang Penting di Indonesia 

1. Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945)

Undang-Undang Dasar 1945 adalah konstitusi negara Indonesia yang menjadi dasar hukum tertinggi di Indonesia. UUD 1945 mengatur segala aspek tentang pembagian kekuasaan negara, hak-hak dasar warga negara, dan prinsip-prinsip dasar dalam kehidupan bernegara. Semua peraturan perundang-undangan lainnya harus sesuai dengan ketentuan yang ada dalam UUD 1945. Perubahan dan amandemen terhadap UUD 1945 hanya dapat dilakukan melalui prosedur yang sangat ketat untuk menjaga kestabilan hukum negara.

2. Undang-Undang Pidana (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana / KUHP)

Undang-Undang Pidana mengatur tentang tindak pidana dan hukuman yang dikenakan kepada para pelanggar hukum di Indonesia. KUHP mengatur jenis-jenis kejahatan, seperti pencurian, penggelapan, pembunuhan, serta sanksi yang harus dijalani oleh pelaku kejahatan. Undang-undang ini penting untuk menjaga ketertiban masyarakat dan memberikan rasa aman dengan adanya ancaman hukuman bagi siapa saja yang melanggar hukum.

3. Undang-Undang Perdata (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata / KUHPer)

Undang-Undang Perdata mengatur hubungan hukum antara individu dengan individu lainnya dalam masyarakat. Dalam UU ini, diatur tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan hak milik, kontrak, perjanjian, warisan, serta tanggung jawab dalam hubungan perdata lainnya. Undang-undang ini penting untuk menyelesaikan sengketa atau masalah hukum yang berkaitan dengan hak dan kewajiban antar individu dalam kehidupan sehari-hari.

4. Undang-Undang Perlindungan Anak

Undang-Undang Perlindungan Anak bertujuan untuk melindungi hak-hak anak dan menjamin kesejahteraan mereka. UU ini mengatur tentang hak pendidikan, perlindungan dari kekerasan, dan hak untuk bagi anak-anak. Dengan adanya UU Perlindungan Anak, negara bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang tumbuh dalam lingkungan yang aman, sehat, dan terlindungi dari penyalahgunaan.

5. Undang-Undang Lingkungan Hidup

Undang-Undang Lingkungan Hidup bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah kerusakan lingkungan yang dapat merugikan kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya. UU ini mengatur tentang pengelolaan sumber daya alam, pengendalian polusi, serta pemeliharaan kualitas lingkungan hidup. Dengan adanya undang-undang ini, negara mengharapkan adanya keberlanjutan dalam penggunaan sumber daya alam dan pembangunan yang ramah lingkungan.

Kelima jenis undang-undang ini merupakan dasar dalam menciptakan sistem hukum yang adil dan teratur di Indonesia, sehingga setiap warga negara bisa hidup dalam tatanan yang seimbang dan harmoni.

Fungsi Undang-Undang dalam Kehidupan Bernegara

Fungsi Undang-Undang dalam Kehidupan Bernegara sangat vital untuk menciptakan tatanan sosial yang adil, tertib, dan sejahtera. Undang-Undang memiliki beberapa peran utama yang membantu mengatur berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari hubungan antar individu, pemerintah, hingga hubungan Indonesia dengan negara lain. Berikut adalah beberapa fungsi utama undang-undang dalam kehidupan bernegara:

1. Menjaga Ketertiban dan Keamanan

Undang-Undang berfungsi untuk menjaga ketertiban dan keamanan dalam masyarakat. Dengan adanya peraturan hukum yang jelas, setiap individu atau kelompok dalam masyarakat tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Hukuman atau sanksi yang diatur dalam undang-undang menjadi alat untuk menegakkan hukum dan mencegah tindakan yang merusak ketertiban umum, seperti tindak pidana atau kekerasan. Hal ini membantu menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi seluruh warga negara.

2. Melindungi Hak-Hak Warga Negara

Undang-Undang juga memiliki fungsi untuk melindungi hak-hak setiap warga negara. Melalui peraturan hukum yang ada, setiap individu dijamin mendapatkan hak yang sama di hadapan hukum. Misalnya, Undang-Undang Hak Asasi Manusia (HAM) menjamin hak setiap orang untuk hidup bebas dari diskriminasi, penyiksaan, atau perlakuan yang tidak manusiawi. Undang-undang juga melindungi hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat, sehingga setiap warga negara dapat hidup dengan martabat dan hak yang dihormati.

3. Mewujudkan Keadilan Sosial

Fungsi lainnya dari undang-undang adalah mewujudkan keadilan sosial di tengah masyarakat. Dengan adanya aturan yang jelas dan tegas, masyarakat dapat merasa bahwa hak dan kewajibannya dilindungi oleh negara. Undang-Undang memberikan dasar hukum untuk menyelesaikan sengketa atau permasalahan hukum antar individu, organisasi, atau bahkan antara individu dan negara. Dengan demikian, keadilan dapat tercapai melalui proses hukum yang adil, transparan, dan sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan yang terkandung dalam undang-undang.

4. Mengatur Struktur dan Fungsi Pemerintahan

Undang-Undang juga mengatur bagaimana negara berfungsi dan bagaimana kekuasaan dibagi antara lembaga-lembaga negara. Misalnya, Undang-Undang Dasar 1945 mengatur pembagian kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta menetapkan hak dan kewajiban masing-masing lembaga negara. Dengan adanya pengaturan yang jelas ini, pemerintahan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan prinsip demokrasi, akuntabilitas, dan transparansi.

5. Menjamin Pembangunan Berkelanjutan

Undang-Undang juga berfungsi untuk mengatur pembangunan negara agar berjalan secara berkelanjutan dan tidak merugikan masyarakat maupun lingkungan. Sebagai contoh, Undang-Undang Lingkungan Hidup mengatur penggunaan sumber daya alam secara bijak agar generasi mendatang juga bisa merasakannya. Dengan adanya regulasi yang melindungi lingkungan dan sumber daya alam, negara dapat memastikan pembangunan yang adil dan ramah lingkungan, serta mengurangi dampak negatif terhadap keberlanjutan kehidupan.

Secara keseluruhan, Undang-Undang berperan penting dalam menciptakan sistem pemerintahan yang , menegakkan hak dan kewajiban setiap individu, serta memastikan terciptanya masyarakat yang adil dan sejahtera.

Proses Pembentukan Undang-Undang di Indonesia

Proses Pembentukan Undang-Undang di Indonesia adalah suatu tahapan yang panjang dan melibatkan beberapa lembaga negara untuk memastikan bahwa undang-undang yang dihasilkan dapat memberikan manfaat dan keadilan bagi masyarakat. Pembentukan undang-undang di Indonesia diatur dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, yang menjelaskan prosedur yang harus diikuti dalam pembuatan suatu undang-undang. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam proses pembentukan undang-undang di Indonesia:

1. Inisiatif Pembentukan Undang-Undang

Proses pembentukan undang-undang dimulai dengan inisiatif untuk membuat atau mengusulkan suatu undang-undang baru. Inisiatif ini dapat datang dari berbagai pihak, seperti:

  • Dewan Perwakilan Rakyat (DPR): Anggota DPR dapat mengusulkan rancangan undang-undang (RUU) berdasarkan kebutuhan masyarakat atau perubahan dalam keadaan sosial dan ekonomi.
  • Presiden: Presiden juga dapat mengusulkan RUU untuk dibahas di DPR, terutama yang berkaitan dengan kebijakan nasional atau kebutuhan administratif.
  • Dewan Perwakilan Daerah (DPD): DPD dapat memberikan usulan terkait undang-undang yang bersifat khusus, misalnya yang menyangkut otonomi daerah atau hubungan antar daerah.

2. Penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU)

Setelah inisiatif disampaikan, proses berikutnya adalah penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU). RUU ini dapat disusun oleh DPR, Pemerintah (lembaga eksekutif), atau DPD. Penyusunan RUU dilakukan oleh panitia khusus yang dibentuk oleh DPR, atau tim ahli yang dibentuk oleh pemerintah, yang akan merumuskan isi undang-undang sesuai dengan kebutuhan dan prinsip-prinsip hukum yang berlaku. Proses penyusunan RUU ini melibatkan kajian mendalam mengenai berbagai aspek, termasuk aspek teknis dan dampaknya terhadap masyarakat.

3. Pembahasan RUU di DPR

Setelah RUU disusun, tahap selanjutnya adalah pembahasan di DPR. RUU yang telah disusun akan dibahas di Komisi-Komisi DPR yang relevan dengan substansi RUU tersebut, misalnya Komisi Hukum, Komisi Pendidikan, dan sebagainya. Pembahasan dilakukan melalui beberapa tahapan:

  • Penyampaian RUU: RUU yang diajukan dibacakan di sidang paripurna DPR untuk pertama kalinya.
  • Uji Materi dan Pembahasan Detail: RUU akan dibahas secara rinci dalam rapat-rapat komisi. Setiap pasal dan ayat akan dibahas, dan jika diperlukan, dilakukan perubahan atau penyesuaian.
  • Pendapat dari Pemerintah dan Masyarakat: Dalam proses ini, pemerintah dan masyarakat diberikan kesempatan untuk memberikan masukan atau pendapat tentang RUU tersebut. Hal ini dilakukan melalui berbagai bentuk , seperti rapat dengar pendapat (RDP) dengan masyarakat, akademisi, dan praktisi.

4. Pengesahan RUU oleh DPR

Setelah pembahasan selesai, RUU akan dibawa kembali ke sidang paripurna DPR untuk disetujui. RUU ini akan diajukan untuk disetujui oleh anggota DPR, dan jika disetujui oleh mayoritas anggota DPR, maka RUU tersebut akan menjadi Rancangan Undang-Undang yang telah disetujui.

5. Pengesahan oleh Presiden

Setelah RUU disetujui oleh DPR, tahap selanjutnya adalah pengesahan oleh Presiden. Presiden memiliki waktu maksimal 30 hari setelah RUU diterima untuk memberikan persetujuan atau mengeluarkan pernyataan tidak setuju terhadap RUU tersebut. Jika Presiden menyetujui RUU, maka RUU tersebut akan ditandatangani dan resmi menjadi Undang-Undang.

Namun, jika Presiden menolak RUU, maka RUU tersebut akan dikembalikan ke DPR untuk diperbaiki. Dalam hal ini, DPR dapat memutuskan untuk menerima kembali RUU yang ditolak dengan memperbaiki pasal-pasal yang tidak disetujui oleh Presiden.

6. Pengundangan dan Implementasi

Setelah Presiden mengesahkan RUU menjadi Undang-Undang, undang-undang tersebut akan diumumkan dalam Lembaran Negara untuk memberikan kepastian hukum kepada masyarakat. Undang-Undang yang telah diundangkan mulai berlaku dan dapat diimplementasikan oleh semua pihak yang terkait. Pemerintah kemudian akan merancang peraturan pelaksanaan atau peraturan pemerintah yang diperlukan untuk menjabarkan isi undang-undang tersebut ke dalam aturan teknis yang lebih rinci.

7. Pengawasan dan Evaluasi

Setelah undang-undang diterapkan, ada mekanisme pengawasan dan evaluasi yang dilakukan oleh lembaga negara terkait untuk memastikan bahwa undang-undang tersebut dijalankan sesuai dengan dan prinsipnya. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah undang-undang tersebut atau perlu dilakukan revisi di masa mendatang.

Secara keseluruhan, proses pembentukan undang-undang di Indonesia dirancang untuk memastikan partisipasi aktif dari berbagai pihak, seperti pemerintah, DPR, dan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk menciptakan undang-undang yang tepat guna, berkeadilan, dan bermanfaat bagi kepentingan seluruh rakyat Indonesia.

Pentingnya Memahami Undang-Undang dalam Kehidupan Sehari-Hari

Pentingnya Memahami Undang-Undang dalam Kehidupan Sehari-Hari sangatlah besar, karena undang-undang menjadi dasar hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan kita sebagai warga negara. Tanpa pemahaman yang baik tentang undang-undang, seseorang bisa saja terjebak dalam permasalahan hukum tanpa menyadari hak dan kewajibannya. Berikut adalah beberapa alasan mengapa penting bagi setiap individu untuk memahami undang-undang dalam kehidupan sehari-hari:

1. Melindungi Hak-Hak Pribadi

Dengan memahami undang-undang, seseorang dapat mengetahui hak-hak pribadinya yang dilindungi oleh hukum. Misalnya, dalam hal perlindungan hak asasi manusia, hak atas properti, atau hak dalam hubungan kerja. Pengetahuan tentang hak-hak ini memungkinkan individu untuk melindungi diri dari tindakan yang tidak adil atau sewenang-wenang, baik dari pemerintah, perusahaan, maupun individu lain. Misalnya, Undang-Undang Perlindungan Konsumen mengatur hak setiap konsumen untuk mendapatkan produk yang aman dan berkualitas. Tanpa pemahaman terhadap undang-undang ini, seseorang mungkin tidak dapat memperjuangkan haknya jika terjadi pelanggaran.

2. Mencegah Pelanggaran Hukum

Dengan mengetahui dan memahami undang-undang, seseorang akan lebih berhati-hati dalam bertindak, sehingga dapat menghindari tindakan yang melanggar hukum. Sebagai contoh, mengetahui bahwa pencurian atau penipuan memiliki sanksi pidana tertentu, individu akan menghindari tindakan yang berpotensi merugikan orang lain atau diri sendiri. Pemahaman ini juga mengajarkan tentang batasan-batasan hukum dalam berinteraksi dengan orang lain, baik dalam kehidupan pribadi, pekerjaan, atau hubungan sosial lainnya.

3. Mengetahui Prosedur Hukum yang Benar

Pemahaman terhadap undang-undang juga mempermudah individu dalam mengikuti prosedur hukum yang berlaku jika terjadi masalah hukum. Misalnya, jika seseorang terlibat dalam sengketa, pemahaman tentang hukum perdata akan memudahkan dalam mencari penyelesaian secara sah dan benar melalui jalur hukum yang tepat. Tanpa pemahaman yang cukup, seseorang mungkin bingung atau bahkan salah langkah dalam mencari keadilan, yang bisa memperburuk keadaan.

4. Meningkatkan Keadilan Sosial

Memahami undang-undang juga memungkinkan individu untuk berperan serta dalam menciptakan keadilan sosial. Jika seseorang mengetahui hak dan kewajiban dirinya serta orang lain, dia dapat lebih proaktif dalam mengadvokasi keadilan, baik dalam lingkungan keluarga, tempat kerja, maupun masyarakat. Misalnya, melalui pemahaman tentang undang-undang hak asasi manusia, seseorang dapat berpartisipasi dalam upaya perlindungan terhadap kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan, atau penyandang disabilitas.

5. Menghindari Konflik dan Sengketa

Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan dengan situasi yang memerlukan keputusan hukum, seperti perjanjian jual-beli, sewa-menyewa, atau bahkan urusan keluarga. Memahami undang-undang yang mengatur masalah tersebut dapat membantu kita untuk mengambil keputusan yang tepat dan menghindari terjadinya konflik atau sengketa di masa depan. Misalnya, jika memahami dengan baik tentang Undang-Undang Perjanjian, kita dapat membuat kontrak atau kesepakatan yang sah dan mengikat, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Secara keseluruhan, pemahaman terhadap undang-undang sangat penting untuk menjamin bahwa kehidupan sehari-hari berlangsung sesuai dengan prinsip-prinsip hukum yang adil dan sah. Dengan pemahaman ini, setiap individu dapat menjalani hidupnya dengan lebih aman, adil, dan terhindar dari masalah hukum yang bisa merugikan.

(FAQ) Pertanyaan Penting yang Sering Diajukan Tentang Undang-Undang

1. Apa itu Undang-Undang?

Undang-Undang adalah peraturan hukum yang dibuat oleh lembaga legislatif, seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), yang mengatur kehidupan masyarakat, pemerintahan, serta hak dan kewajiban setiap warga negara. Undang-Undang memiliki kekuatan hukum yang lebih tinggi dibandingkan dengan peraturan lainnya, seperti peraturan pemerintah atau peraturan daerah, dan digunakan untuk memastikan keadilan dan ketertiban dalam masyarakat.

2. Bagaimana Proses Pembentukan Undang-Undang di Indonesia?

Proses pembentukan Undang-Undang di Indonesia dimulai dengan inisiatif untuk mengusulkan Rancangan Undang-Undang (RUU). RUU ini dapat diusulkan oleh DPR, Presiden, atau DPD. Setelah disusun, RUU dibahas dalam DPR dan harus disetujui oleh mayoritas anggota DPR. Setelah itu, RUU diserahkan kepada Presiden untuk disahkan. Jika Presiden menyetujui, maka RUU tersebut menjadi Undang-Undang dan diumumkan dalam Lembaran Negara.

3. Mengapa Undang-Undang Itu Penting?

Undang-Undang sangat penting untuk menciptakan ketertiban dan keadilan dalam masyarakat. Dengan adanya Undang-Undang, hak dan kewajiban setiap individu diatur secara jelas dan adil. Selain itu, Undang-Undang juga berfungsi untuk melindungi hak-hak dasar warga negara, mengatur hubungan antar individu dan pemerintah, serta memastikan kehidupan yang tertib dan sejahtera.

4. Siapa yang Bisa Mengusulkan Undang-Undang di Indonesia?

Di Indonesia, Undang-Undang dapat diusulkan oleh beberapa pihak, yaitu:

  • Dewan Perwakilan Rakyat (DPR): Anggota DPR dapat mengusulkan RUU terkait dengan kebijakan yang berhubungan dengan masyarakat.
  • Presiden: Presiden juga dapat mengusulkan RUU, terutama yang berkaitan dengan kebijakan nasional.
  • Dewan Perwakilan Daerah (DPD): DPD dapat mengusulkan RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah dan hubungan antar daerah.
5. Apakah Semua Peraturan Memiliki Status yang Sama dengan Undang-Undang?

Tidak, tidak semua peraturan memiliki status yang sama dengan Undang-Undang. Undang-Undang memiliki kedudukan yang lebih tinggi dalam sistem hukum Indonesia. Di bawah Undang-Undang, terdapat peraturan pemerintah, peraturan daerah, dan keputusan presiden yang berfungsi untuk menjabarkan atau mengimplementasikan ketentuan dalam Undang-Undang. Oleh karena itu, peraturan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan Undang-Undang.

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, diharapkan pembaca dapat lebih memahami pentingnya Undang-Undang dan bagaimana sistem peraturan hukum di Indonesia berfungsi.

Kesimpulan
Undang-Undang memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, karena ia menjadi dasar hukum yang mengatur hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap individu serta lembaga negara. Proses pembentukannya yang melibatkan berbagai pihak, seperti DPR, Presiden, dan DPD, memastikan bahwa undang-undang yang dihasilkan dapat menciptakan tatanan sosial yang adil dan tertib. Memahami undang-undang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan pemahaman ini, setiap individu dapat melindungi hak-haknya, menghindari pelanggaran hukum, dan berperan aktif dalam menciptakan keadilan sosial.

Secara keseluruhan, undang-undang tidak hanya menjadi pedoman hukum, tetapi juga alat untuk menjaga ketertiban, mengatur hubungan antarwarga negara dan pemerintah, serta memastikan adanya perlindungan terhadap hak asasi manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, pemahaman yang baik terhadap undang-undang akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan negara dalam menciptakan kehidupan yang lebih adil dan sejahtera.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *